Home Sejarah Tidung Lirik Lagu Tidung Diskusi Wiro Sableng Bahasa Tidung Obral Plus Delapan Agustus Belajar buat website


Senin, 24 November 2008

Asal Muasal Nama Malinau

Ternyata asal muasal nama Malinau termasuk unik. sebab nama Malinau tersebut diambil dari sebuah pekerjaan, yaitu membuat makanan dari buah enau. Berikut penuturan M. Impang, salah seorang tokoh masyarakat Tidung di Malinau.

Menurut cerita, sebelumnya Nama Malinau adalah Sasak. sedangkan nama 'Malinau' berasal dari dua kata 'Mal' dan 'Inau'. Mal yang artinya "membuat" dan Inau yang artinya "makanan dari sagu atau sejenis enau", yang kalau digabungkan artinya Orang yang sedang membuat makanan sagu.

Waktu itu kata Impang , ratusan tahun silam, ada rombongn pedagang yang sedang mudik dari berdagang, ketika melintas di sebuah kampung yaitu dimuara sungai sasak (sungai Malinau sekarang) mereka bertanya kepada beberapa orang yang sedang membuat makanan dari sagu, daerah yang mereka singgahi dan nama sungai yang mereka lintasi namanya apa? Karena perbedaan bahasa dan dikira pertanyannya sedang membuat apa, dijawab oleh warga tersebut 'Malinau' (Malinau dalam bahasa Abay berarti Membuat makanan). Kemudian oleh pedagang yg juga tidak mengetahui bahasa Abay dikiranya nama daerah dan sungai itu adalah Malinau.

Setelah puas, para pedagang kembali meneruskan perjalanan ke hilir. Dan, setiap ditanya oleh orang darimana selalu dijawab dari Malinau. Selanjutnya nama Malinau menyebar dan menjadi nama tetap hingga sekarang.

Malinau Seberang

Selanjutnya mengenai keberadaan nama desa Malinau Seberang. Pada tahun 1926 Penduduk kampung Sebamben sebagian menyeberang dan membukan hutan baru untuk dijadikan perladangan
dan kebun akhirnya dijadikan perkampungan yang baru dan diberi nama Malinau Sembial Malinau Seberang)juga dikenal dengan nama Long Sembuak. Kenapa dinamakan Malinau Seeberang, ini karena letaknya diseberang Malinau Kota. Kepala adat/Pembakal waktu itu Panambahan Aji Kuning.

Tahun 1932 M Abdul Samad gelar Pangeran Muda mudik dari kampung duri (yg berada disebelah hulu) Desa Sesayap bersama dengan Ujang Kamar untuk menyusul saudaranya Aji Kaharudin. Karena beliau melihat Malinau Seberang baik untuk tempat tinggal, maka beliau minta ijin dengan kapten Sitsen untuk ikut berkampung di Malinau Seberang.

Tapi kapten Sitsen menawarkan agar sebaiknya menemui Panambahan Aji kuning dan atas saran dari Kapten sitsen tadi, maka Pangeran Muda menemui Panambahan Aji Kuning untuk menyampaikan maksudnya. Karena Panambahan Aji Kuning menganggap Pangeran Muda ada hubungan kekeluargaan, maka beliau tidak keberatan dan menerima Pangeran Muda sekeluarga untuk ikut berkampung dan bertempat tinggal di Malinau Seberang, yang secara berangsur-angsur diikuti oleh keluarga lainnya dari sesayap.

Tahun 1936 Panambahan Aji Kuning meninggal dunia dan dikebumikan di Telancat yaitu sebuah bukit kecil disebelah kiri mudik sungai Sembuak yang sekarang masih digunakan menjadi lokasi Kuburan Muslimin.

0 Comments:

 
Template by : uniQue template  |  Modified by : Takapana Blog